Salam .... , Saya Agus, 45 tahun, bekerja sebagai wiraswasta. Saat ini saya mempunyai seorang putri berusia 16 tahun yang menderita kebocoran ginjal, sudah lebih dari 1 tahun. Kegembiraan dan kebahagiaannya hilang karena penyakitnya. Sekolahnya terhenti selama hampir satu tahun lebih. Kami sebagai orang tua sudah berusaha semaksimal mungkin, dengan membawanya ke rumah sakit untuk berobat, namun penyakitnya memerlukan pengobatan yang sangat serius. Saat ini kami belum bisa bekerja maksimal mencari uang karena harus selalu mendampingi putri kami. Saya mengalami kesulitan keuangan karena kami harus mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan putri kami. Saya mohon bantuannya kepada para donatur yang bisa membantu dengan menyisihkan sebagian rejekinya. Saya sangat mengapresiasi setiap donasi yang diberikan dan berharap dapat membantu saya di masa sulit ini. Uluran tanganmu mungkin tak mampu menghapus air mata dan kesedihan kami. Namun, sedikit bantuan dari Anda akan sangat membantu meringankan beban kami. Berapa pun jumlah yang Anda berikan akan sangat berarti. Terima kasih, semoga Alloh/Tuhan YME selalu memberkati dan membalas kebaikan Anda.
Maret 22, pasien mengalami mual muntah tanpa sebab, di bawa ke klinik dokter, dan 2 hari kemudian di Rujuk ke RS Permata Medika Kebume untuk rawat inap. 1 hari berlalu diagnosa RS memutuskan bahwa anak kami terkena Syndrome Nefrotik (ginjal bocor) dan harus di bawa ke RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta. Karena situasi dan kondisi kami keluarga memutuskan untuk ditangani dahulu di RS Permata Medika Kebumen. 4 bulan di Kebumen tidak ada hasil, kemudian dengan persiapan seadanya kami dirujuk ke RSUP dr. Sarjito Yk. 1 minggu rawat inap disana kami pulang untuk kemudian melakukan kontrol rutin per 1 bulan. Sehari pulang dari RSUP Sarjito, anak kami harus masuk lagi ke RS kebumen karena kambuh, begitulah kami MONDAR-MANDIR keluar masuk RS secara acak, sampai puncaknya di bulan Okt-Nov 22 anak kami mengalami KEJANG2 dirumah, terus di bawa ke RS kebumen, masuk bangsal KEJANG, masuk ICCU Kejang, dan akhirnya di rujuk ke RSUP Sarjito dengan AMBULANCE ke RSUP Dr. Sarjito untuk penanganan Gawat Darurat. total Kjadian kejang terhitung sampai 15 Kali. saat itu anak saya harus Rawat inap selama +- 20 hari dan dilakukan beberapa tindakan medis (CTScan, Biopsi Ginjal, USG, dll). Sejak pulang dari rawat inap saat itu Alhamdulillah kondisi anak kami terus membaik, biarpun beberapa kali masih harus Rawat Inap Kembali untuk perawatan khusus. sampai saat ini, dan masih harus RUTIN menjalani Kontrol per 1 bulan atau. tergantung kodisi.
- Pengobatan di RS lokal Kebumen, RS Permata Medikan, rujukan ke RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta. - terapi mandiri di rumah
Saat ini Hani bersama Ayah dan Ibunya serta saudara kembarnya laki-laki (disabilitas dan bersekolah di SMPLB). keluarga Hani cukup sederhana, ayah wiraswasta membuka usaha warung ATK di desa, dan ibunya serabutan. penghasilan cukup buat hidup sehari-hari, namun kurang kalo harus untuk biaya pengobatan. Hani anak yang rajin belajar dan taat beribadah, tidak sangat pintar, cukup lah sedang-sedang saja, pandai bergaul dan sangat sayang pada hewan peliharaan. Hani sangat sayang dan peduli dengan saudara kembarnya yang disabilitas, selalu membantu semua kesulitan saudaranya itu.

Semenjak sakit, Hani sudah tidak melakukan aktivitas normal yang biasa dia lakukan sehari-harinya. untuk sekolah, beribadah dilakukan semampunya karena kondisinya, Fisiknya juga terlihat bekas-bekas dikulitnya akibat pembengkakan hebat yang dialaminya. Alhamdulillah ... Kondisi sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya namun proses pengobatan yang terus berlangsung dan kontrol rutin untuk penyembuhan, terkadang membuat Hani tidak nyaman karena harus rutin mengkonsumsi obat setiap hari, dimana itu merupakan trauma bagi dirinya.

kami setidaknya membutuhkan biaya Rp. 10.000.000 Rindian penggunaan biaya : 1. Tranportasi rutin tiap bulan / sesuai kondisi (daru Rumah- ke RSUP) yang paling memberatkan.= 5.000.000 2. Rumah singgah pasca rawat inap = 2.000.000 3. Biaya kebutuhan khusus pasien (obat tambahan, vitamin, dll) = 2.000.000 4. Biaya tak terduga (mendadak) = 1.000.000
Saat ini Ayah dan ibu Hani tidak bisa maksimal dalam berkerja karena harus selalu wasapda dan mendampingi Hani. usaha ayah Hani berkisan 1 jt- 1,5 jt perbulan, tidaklah cukup untuk menopang semua biaya kebutuhan keluarga dan biaya pengobatan Hani.
Hani bercita-cita menjadi seorang guru. semoga Alloh selalu memudahkan jalan kesembuhan bagi Hani, memberikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan keluarga dalam menerima cobaan ini serta selalu ikhlas menerimanaya.