Darah terus menetes dari payudara Bu Sirni. Kanker payudara sudah menggerogotinya selama 7 tahun. Mulanya ia minum obat herbal saja, tapi ternyata keadaan makin parah sampai Bu Sirni drop dan dibawa ke rumah sakit! Bu Sirni harus operasi dan kemoterapi. Kebutuhannya sangat banyak, biayanya sampai PULUHAN JUTA. Anak dan suami yang kerja sebagai buruh tani kebingungan, dari mana dapat uang sebanyak itu? Karena keterbatasan biaya, sekarang Bu Sirni dirawat seadanya. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur, menahan sakit yang terus menyiksa. Tadinya, Bu Sirni masih bisa kerja sedikit di sawah, tapi lama kelamaan tak bisa sama sekali.
Gejala sudah muncul sejak tahun 2015 Namun tidak dirasa dan hanya menggunakan obat herbal namun sejak tahun 2019 kankernya pecah Sampai kondisi saat ini hanya berbaring di atas kasur
Upaya pengobatan sudah di lakukan karena darah banyak keluar sampai harus tranfusi darah sudah habis 15 kantong darah, 9 botol albumin, 5 kali sinar x di radiologi, dan sudah pasang pet untuk kemotrapi
Ibu sirniati dan keluarga adalah seorang buruh tani, dengan kehidupan yang sederhana

Kondisi saat ini hanya beraktivitas diatas kasur, dari buang air besar pun diatas kasur denga menggunakan popok dewasa

Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Nani adalah 65 juta. Kemoterapi dan cuci darah membutuhkan biaya setidaknya 55juta rupiah di luar biaya inap, biaya obat, dan kebutuhan lainnya seperti transportasi.
Ibu sirniati sangat membutuhkan bantuan semua orang agar bisa melakukan kemoterapi dan beli albumin untuk keberlangsungan hidup ibu sirniati. Saya dan seluruh keluarga besar ibu sirniati sudah berjuang mengumpulkan dari sekitar, dan saat ini dana sudah habis terpakai untuk pengobatan sejauh ini, bahkan sampai jual sebidang sawah pertanian. karena saya dan anggota keluarga lainnya hanya memiliki penghasilan rata-rata 1 per bulannya. Sedangkan biaya pengobatan Nani membutuhkan puluhan juta.
Harapannya semoga bisa beraktivitas kembali seperti dahulu kala, bisa bekerja lagi