Ali Amran namanya, pengurus Yayasan Taruna Pertiwi dan mantan anak jalanan ini tergerak untuk membangun rumah singgah bagi anak jalanan dan anak terlantar karena pernah merasakan sulitnya hidup dijalanan. Ia bersama beberapa pengurus yayasan turun ke jalan untuk mengajak anak-anak tersebut menjadi bagian dari keluarga Yayasan Taruna Pertiwi, namun ia tetap mengusahakan untuk melakukan program pengembalian anak jalanan dari rumah singgah ke keluarganya. Selain itu, Yayasan Taruna Pertiwi juga membantu membuatkan identitas untuk anak-anak terlantar yang tidak memiliki kartu keluarga, sehingga hak dasar anak yaitu identitas dapat terpenuhi. Semua itu dilakukan, karena pengurus Yayasan Taruna Pertiwi pernah merasakan hal yang sama.
Yayasan Taruna Pertiwi yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memiliki ruangan yang sempit berisikan satu ruangan panjang dan dapur mungil, dengan beratapkan seng, padahal bangunan tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan pendidikan ratusan anak-anak kurang mampu dan tempat tinggal bagi 15 anak yang menetap permanen. Dan setiap harinya, rumah sederhana itu digunakan untuk kegiatan pendidikan PAUD, TPA dan menjadi Majlis Ta'lim bagi ibu-ibu sekitar.

Ali Ambran dan pengurus lainnya berharap dapat memberikan fasilitas layak untuk ratusan anak binaannya, dengan cara membangun rumah baru dan merenovasi bangunan yang sudah ada, mimpi besar itu ia coba wujudkan sampai ia dan anak-anak binaannya bergotong royong mencari bantuan ke tetangga dan warga sekitar. Mimpi besarnya itu akan dimulai dengan perlahan mulai bulan Desember dengan modal nekat dan biaya seadanya, yang terpenting ada niat tulus dan usaha.

Usaha yang telah dilakukan untuk merealisasikan pembangunan ini kami mengajak warga sekitar untuk iuran serta dari donatur yang ingin membantu dalam pembangunan Panti Asuhan Taruna Pertiwi. Namun biaya yang sudah terkumpul masih jauh dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah dibuat.

Yayasan Taruna Pertiwi membutuhkan biaya sebesar Rp 380.000.000 juta untuk membeli bahan bangunan dan operasional yayasan ataupun biaya iklan penggalangan dana. Nantinya rumah singgah ini dapat menampung lebih banyak anak jalanan yang terlantar dan melakukan kegiatan pendidikan yang lebih banyak lagi untuk anak yang kurang mampu.