Orang tua mana yang tidak sedih saat anak yang baru lahir masuk Ruang ICU setelah operasi Caesar, beliau tidak menangis dan telinga kirinya mengalami cacat dari lahir - Edy Sugiono, Ayah kandung Abdar-
Salam kenal semua para calon Donatur, saya Edy Sugiono sebagai Ayah dari Abdar. Saya bekerja hanya sebagai buruh harian kuli bangunan di Lampung. Saat ini anak saya Abdar alvalendra yang masih berusia 18 bulan sedang mengindap Kelainan Jantung Bawaan (Jantung Bocor).
Sejak lahir, Abdar sudah masuk ruang ICU setelah operasi Caesar. Abdar juga tidak menangis setelah lahir, dan yang paling menyedihkan bagi saya ialah telinga kiri Abdar mengalami cacat dan tidak bisa menyusui karena kurangnya daya hisap. Dokter juga mengabarkan bahwa Abdar menelan Air ketuban dan masuk ke paru-paru. Kondisi tersebut mengharuskan Abdar untuk dilakukan rawat inap selama 2 minggu setelah lahir dan hingga kini, pengobatan paru sudah berjalan sampai 9 bulan.
Abdar juga harus menjalani rutin kontrol setiap bulannya. Pada umur 12 bulan, Abdar juga harus dirawat karena kondisi drop seperti demam, batuk, flu hingga sesak nafas. Kondisi Abdar sudah kritis sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Kota dan Rumah Sakit Provinsi untuk ditindaklebih lanjutnya. Dokter yang memeriksa melakukan Tes Echo dan hasil diagnosanya menunjukan benar bahwa Abdar mengalami Jantung Bocor atau disebut juga Kelainan Jantung Bawaan (KJB), sehingga dokter merujuk lagi untuk membawa Abdar ke Rumah Sakit Harapan Kita Pusat Jantung Nasional yang ada di Jakarta. Hingga kini kondisi Abdar masih terbaring lemah dan masih sering drop karena sesak nafas.
Begitu tiba di RS. Harapan Kita Jakarta, Abdar diterima melalui IGD dan dilakukan perawatan selama 8 hari karena demam, batuk, dan flu hingga sesak nafas dan muntaber. Dokter pun menyarankan untuk mengambil tindakan cepat agar kondisi tidak semakin memburuk dan berakibat fatal.
Abdar tinggal di keluarga yang kurang mampu. Saya sebagai Ayah hanya bekerja sebagai buruh harian kuli bangunan dan istri saya hanya sebagai Ibu Rumah Tangga yang saat ini hanya mengurus Abdar karena Abdar belum bisa melakukan hal apapun. Untuk merangkak saja belum bisa, karena keterlambatan tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh penyakitnya yang membuat Abdar lemah tak berdaya.
Semenjak sakit, Abdar hanya berdiam diri di Rumah saja, terkecuali melakukan kontrol ke Rumah Sakit. Karena Abdar rentan terkena virus, polusi, dan debu. Saya dan keluarga sudah menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan Abdar, hingga tanah keluarga kami pun ikut terjual untuk membiayai pengobatannya.
Biaya yang dibutuhkan untuk operasi bedah jantung dan memasang alat yang tidak ditanggung oleh BPJS sebesar Rp50.000.000,- sedangkan biaya sebesar Rp50.000.000,- kami akan pergunakan untuk membayar rawat inap, membeli obat, pemeriksaan Kromosum Genetik, Biaya Pendamping Pasien, serta Transportasi yang digunakan untuk melakukan kontrol pemeriksaan Abdar dan biaya lainnya yang tidak terduga.
Abdar sangat membutuhkan bantuan dari para Donatur agar Abdar bisa melakukan operasi dan mendapatkan jantung yang sehat kembali. Saya dan keluarga sudah berjuang melandapatkan Dana dimulai dari lingkungan sekitar kami, namun biaya tersebut tidak mencukupi . Penghasilan saya yang tidak menentu pun menjadi faktor saya untuk membuat penggalangan dana ini di Rumah Berkat, berharap masih ada orang baik yang bisa membantu Abdar.
Harapan saya juga semoga anak kami abdar bisa cepat melakukan operasi, segera sehat agar dapat beraktifitas normal hingga bermain dengan teman sebayanya kembali seperti anak-anak pada umumnya.