donasi-bantu-saya-bertahan-melawan-komplikasi-jantung

Bantu Saya Bertahan Melawan Komplikasi Jantung

Terkumpul Rp 0 dari Rp 2.200.000
0 Donasi
0 hari lagi
Informasi Penggalang Dana
Penggalang Dana
Jumiyati
Jumiyati
icon-user-verified
Identitas Terverifikasi
Rencana Penggunaan Dana
Cerita
17 Januari 2025
Beneficiary
Penerima dana
Jumiyati
Beneficiary
Sakit yang diderita
Jantung
Beneficiary
Dokumen Terverifikasi
Beneficiary
Lokasi
KAB. MAGELANG
Tentang Kami
Awalnya, saya sedang mengandung anak kedua. Pada awal kehamilan, tidak ada keluhan sama sekali. Namun, ketika kandungan saya berusia sekitar 6 bulan, mulai muncul gejala sesak napas. Saat itu, saya mengabaikannya karena masih bekerja di Jakarta sebagai pekerja serabutan, termasuk mencuci dan menyetrika pakaian dari rumah ke rumah. Seiring berjalannya waktu, seluruh tubuh saya mulai membengkak. Ketika usia kehamilan memasuki 8 bulan, saya memutuskan untuk pulang kampung ke daerah Borobudur, Jawa Tengah. Dua hari setelah tiba di kampung, saya memeriksakan kehamilan ke puskesmas terdekat. Di sana, saya didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi dan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk opname selama dua hari. Setelah dua hari dirawat, saya diizinkan pulang. Namun, dua hari setelah kembali ke rumah, tiba-tiba saya mengalami sesak napas yang hebat, tidak bisa tidur, dan merasakan sakit luar biasa di bagian dada. Pihak keluarga segera menghubungi bidan setempat. Setelah bidan datang, saya langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Saat itu, saya sudah tidak sadarkan diri. Sesampainya di rumah sakit, saya menjalani serangkaian pemeriksaan dan didiagnosis mengalami komplikasi pada paru-paru dan jantung. Ternyata, ada banyak cairan di paru-paru yang membuat jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Pihak rumah sakit menyarankan untuk melakukan operasi pengambilan bayi guna menyelamatkan salah satu nyawa, baik ibu maupun bayi, meskipun usia kehamilan baru 8 bulan. Waktu itu, suami saya sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta. Di rumah sakit, hanya kakak saya yang menemani. Kakak saya sangat kebingungan karena berharap agar keduanya, saya dan bayi, bisa selamat. Setelah tindakan operasi, Alhamdulillah, Allah memberikan keselamatan kepada kami berdua—saya dan bayi. Itu adalah anugerah luar biasa bagi saya. Saya merasa sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup untuk melihat kedua anak saya. Semoga saya diberi umur panjang hingga anak-anak saya dewasa kelak. Setelah operasi, saya dirawat selama satu minggu di ruang ICU. Selama perawatan, dokter menyarankan agar saya tetap melakukan kontrol rutin ke rumah sakit selama satu tahun untuk memantau kondisi jantung. Jika dalam waktu satu tahun kondisi belum membaik, dokter akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut. Sampai saat ini, saya masih rutin kontrol ke rumah sakit dan juga menjalani terapi mandiri. Semangat saya untuk kembali sehat sangat tinggi, dan saya siap melakukan apa pun demi kesembuhan saya.
donasi-awalnya,-saya sedang mengandung anak kedua. pada a
Donasi Sekarang